PBN BERITA HARI INI - BERITA TERBARU & TERKINI

Berita Politik, Ekonomi, Hukum, Kriminal, Olahraga, Sepak Bola, Teknologi, Otomotif, Artis di Indonesia dan Dunia.

LightBlog

14 May 2019

Bulan Purnama Mars Ini Kenapa Bentuknya Mirip Permen

Badan Antariksa Amerika Serikat belum lama ini merilis penampakan salah satu Bulan Planet Mars, Phobos saat purnama. Berdasarkan citra pengamatan NASA, penampakan purnama Phobos berbeda dengan purnama satelit Bumi. 
Bulan Planet Mars, Phobos

Dalam mengamati Phobos, wahana tersebut menggunakan kamera deteksi panas Thermal Emission Imaging System (THEMIS). Kamera ini mendeteksi perubahan suhu di permukaan Phobos tiap satelit alami itu mengelilingi Mars tiap tujuh jam. Deteksi panas ini membantu kamera THEMIS memetakan perbedaan tekstur dan mineral di permukaan Phobos. 
Penyelidik dan peneliti riset senior THEMIS di Space Sciences Institute di Boulder, Colorado, Johus Bandfield yang terlibat dalam pengamatan Phobos mengatakan, dalam citra Phobos dalam fase setengah Bulan, ilmuwan melihat ada beberapa permukaan Phobos yang kasar atau halus mengikuti lapisannya. 
Tim Bandfield kini juga sedang bekerja mengumpulkan data mineral termasuk logam yang ada di dalam Phobos. 
"Dengan memelajari fitur permukaan, kita belajar di mana area paling berbatu di Phobos dan mana saja yang areanya berdebu halus," ujarnya. 
Data pengamatan wahana Odyssey juga membantu ilmuwan untuk mengidentifikasi titik-titik bahaya pendaratan di Phobos, juga memahami lingkungan antariksa yang bisa membantu misi masa depan pendaratan di permukaan Phobos. 
Phobos tampilannya berwarna pelangi berwarna-warni. Citra pengamatan 29 September 2017 menunjukkan, penampakan Phobos yang belum pada fase sempurna dengan dominasi warna biru diikuti warna kuning. Kemudian citra pengamatan 15 Februari 2018 menunjukkan Phobos tampil lebih mengecil dengan warna kuning yang menonjol. 
Ada yang menarik dari tampilan purnama Phobos pada 24 April 2019. Tampilan gambar terbaru dari fase sempurna ini dominan warna merah dan disebutkan mirip permen. 
"Gambar baru ini semacam permen, dan itu menunjukkan area terpanas di tengah dan secara makin dingin keluar dari pusat purnama," jelas pemimpin misi Odyssey, Jeffrey Plaut.
Dia mengatakan, tiap pengamatan Phobos dilakukan dari berbagai sudut atau dari waktu ke waktu yang memberikan sorotan sedikit berbeda dan jenis data baru.
NASA menjelaskan, skala temperatur menunjukkan kisaran antara 150 sampai 300 derajat Kelvin atau -123 derajat celsius sampai 27 derajat celsius. 
NASA menjelaskan foto tengah dan kiri Phobos membantu mempelajari tekstur permukaan sedangkan foto purnama atau paling kanan membantu ilmuwan lebih memahami komposisi material di permukaan Phobos. 

No comments:

Post a Comment