Bogor - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyongsong ramah kehadiran atlet lari juara dunia U-20 Lalu Muhammad Zohri di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Dalam peluang itu, Jokowi menyanjung tinggi Zohri atas prestasinya mengharumkan nama bangsa.
Jokowi menyongsong kehadiran Zohri di area Teratai Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/7/2018) siang. Senyum Zohri merekah pas bersalaman bersama orang nomor satu di Indonesia itu.
Zohri mengenakan seragam atlet, yaitu jaket dan celana training lengkap bersama medali emas yang dia mencapai yang dikalungkan di leher. Sementara Jokowi mengenakan jaket Asian Games berwarna hitam.
Usai bersalaman, Jokowi segera mengajak Zohri melihat-lihat halaman belakang Istana Bogor gunakan boogey car. Jokowi menyetir sendiri, serupa seperti pas dia menyongsong kehadiran Raja Salman.
Turun dari boogey car, Jokowi dan Zohri berlangsung kaki menyaksikan halaman belakang Istana Bogor yang berbatasan segera bersama Kebun Raya Bogor. Mereka terlihat berbincang sambil menyaksikan dua ekor kuda Sandalwood yang talinya tertambat di bawah pohon rindang.
Ada kira-kira lima menit Jokowi dan Zohri jalur kaki berdua hingga ke perbatasan Istana Bogor dan Kebun Raya Bogor. Keduanya terlihat intim berbincang. Zohri terasa terkesan bersama momen itu.
"Saya berkesan diajak berkeling di Istana. Luar biasa sekali. Diajak ngobrol-ngobrol, ini ada kuda, kambing, ikan," katanya.
Jokowi mengatakan, dirinya bangga atas prestasi yang dicapai Zohri. Namun dia mengungkapkan ada perasaan yang mengganjal di hatinya. Hal itu berkenaan pernyataan Zohri yang menyebut 'mau banget ketemu orang besar di Istana'.
Jokowi menghendaki Zohri terus mengukir prestasi. Dia juga mengingatkan Zohri sehingga terus
gigih berlatih selamanya rendah hati. Dia menghendaki atlet berusia 18 th. itu menampilkan kebolehan terbaik pas Asian Games 2018. Zohri akan tampil di Asian Games 2018 Jakarta dan Palembang. Dia disiapkan untuk tampil di nomor lari estafet 4x100 putra bersama atlet yang lebih senior.
Jokowi menjelaskan tidak sependapat bersama arti 'orang besar' tersebut.
"Saya ini agak, agak apa ya, agak mengganjal di hati aku pas Zohri diwawancarai berkenan ke Istana, apa jawaban Zohri. Jawabannya apa? 'Mau banget ketemu orang besar. 'Mau banget ketemu orang besar'. Ini yang keliru, yang mengganjal di hati saya. Orang besarnya bukan di sini (Istana-red), tetapi Zohri," kata Jokowi.
"Dia yang orang besar gara-gara bersama segala keterbatasan, bersama segala kekurangan fasilitasnya, bersama ambisi yang besar, bersama kerja keras, bersama kegigihan, Zohri mampu memenangkan pertandingan lari 100 meter U-20. Ini sebuah prestasi yang sekali lagi semua rakyat bangga kepada Zohri," sambungnya.
"Saya tadi titip pesan betul kepada yang kita banggakan ini, Zohri, untuk latihan terus bersama kegigihan, bersama semangat, bersama ambisi besar sehingga apa yang telah dicapai kemarin mampu dipertahankan terus," ujarnya.
Jokowi beri tambahan dirinya telah memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merenovasi tempat tinggal Zohri yang kondisinya memprihatinkan. Dia menghendaki perihal itu ikut melecut motivasi Zohri menambah prestasi.
Jokowi menegaskan, pembinaan talenta muda memiliki bakat tidak hanya di bidang olahraga saja. Bidang kepemimpinan juga juga tidak mampu diraih bersama langkah instan.
Ditambahkan Jokowi, dirinya menghendaki ada pelajaran yang mampu masyarakat petik dari seorang Zohri. Menurutnya, seseorang tidak akan mencapai cita-cita dan prestasi tanpa pengorbanan dan kerja keras. Tidak ada yang instan, semua berproses.
Jokowi berkata perihal itu sehabis ditanyai perihal pembinaan talenta muda berprestasi di segala bidang. Dia menambahkan, cara-cara instan didalam mencapai prestasi tidak mampu diteruskan. Harus ada pembinaan sejak dini sehingga ke depan Indonesia mampu menuai banyak prestasi.
"Maka itu, kudu itu tadi, badan manajemen strategis untuk talenta. Itu mutlak banget. Ya, manajemen seperti itulah yang kudu kita terasa kelola, terasa kita manage. Semua bergerak beri tambahan backup kepada talenta-talenta yang berbakat," katanya.
"Tidak hanya di olahraga, semuanya, mana yang mempunyai bakat kepemimpinan yang baik, sehingga nanti mampu disalurkan ke sebelah mana. Mana yang punya kepandaian di bidang sains, teknologi, IT, semuanya. Saya kira kita membutuhkan itu," katanya.
No comments:
Post a Comment