Jajaran kepolisian telah menangkap 91 orang yang melakukan tindak pidana kejahatan penjarahan pascagempa 7,4 skala richter dan tsunami menerjang di Palu, Sulawesi Tengah.
"Saya mendapat laporan yang pertama 49 (orang), kemudian kemarin 42 (orang). Jadi, sekitar lebih dari 91 (orang)," ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto di PTIK, Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat 5 Oktober 2018.
Para pelaku menjarah berbagai macam barang-barang yang berada di berbagai toko di wilayah Palu dan sekitarnya. Mulai dari penjarahan ATM, barang elektronik, sampai onderdil kendaraan.
"Mereka yang menjarah barang-barang pertokoan, ATM, ada handphone, dan sembako," ujarnya.
Setyo tak menjelaskan lebih rinci berapa jumlah yang belum diamankan, tetapi petugas keamanan akan terus memburu para pelaku kejahatan penjarahan tersebut.
"Mungkin, nanti perlu saya cek dulu ke teman-teman di Palu, karena laporan yang saya terima memang langsung dilakukan action, dilakukan upaya paksa penangkapan dan diproses. Mereka sekarang ada di Polda Sulawesi Tengah," katanya. (asp)
No comments:
Post a Comment