Ekonom Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga, Rizal Ramli meminta pemerintah agar menghemat biaya pelaksanaan sidang IMF dan Bank Dunia yang akan digelar pekan depan. Penghematan itu diminta agar disalurkan pada para korban gempa dan tsunami di Palu dan Lombok.
"Kita ini negara lagi susah, banyak bencana, jangan dong. Kasih unjuk bahwa kita prihatin. Dialirkan penghematan itu untuk membantu rakyat kita di Donggala, Palu, Lombok karena masih banyak yang belum dikerjakan," kata Rizal di Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat 5 Oktober 2018.
Dia pun merinci, biayanya yang dikeluarkan pemerintah dinilai luar biasa besar, yang sekitar Rp830 miliar atau nyaris US$70 juta. Padahal, pelaksanaan pertemuan internasional dengan biaya US$10 juta saja menurutnya sudah hebat dan mewah.
"Karena tugas penyelenggara kan cuma menyediakan venue, makanan, dan yang ketiga jemputan. Pemerintah bisa kan menghemat misalnya minta Menkeu dan bank-bank supaya klien yang paling kaya pinjamin mobil dua minggu pasti dikasih," tambahnya.
Berdasarkan pengalaman lanjut Rizal, gelaran pertemuan IMF dan Bank Dunia tidak pernah semewah di Indonesia. Karena itu, ditegaskan persiapan pemerintah terlalu berlebihan.
"Saya kira tak ada pesta Bank Dunia kayak begini di negara lain. Kami kan juga pernah ikut, yang lain pernah ikut, biasa-biasa saja. Bahkan kalau makan paling disediain minuman, potato chips, minuman. Kagak ada tuh makan makan. Bayar sendiri kalau makan," ungkapnya.
Ia menegaskan koalisinya juga tak akan kirimkan wakil dalam acara tersebut. "Koalisi hampir semuanya tidak akan mengirim wakil pertemuan di Bali sebagai penghematan. Sebagai sikap kita prihatin," tegasnya.
No comments:
Post a Comment