Penerapan teknologi perlengkapan alat mesin pertanian atau alsintan telah berdampak besar pada peningkatan nilai ekonomi petani.
Modernisasi
sektor pertanian menjadi agenda utama Kementerian Pertanian dalam
menyongsong era revolusi industri 4.0. Mulai dari pengolahan sampai
dengan tahap panen dan pascapanen.
"Melalui modernisasi, generasi muda (milenial)
akan merasa bangga karena sektor pertanian mampu memberikan pendapatan
yang tidak kalah besar dengan upah seorang pegawai. Petani sekarang
tidak lagi mengandalkan otot tapi sudah menggunakan alat mesin pertanian
(alsintan)," kata Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian,
Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, lewat keterangannya, Selasa 23 Juli
2019.
Lantas, sejauh mana manfaat bantuan alsintan bagi petani? Menurut
Nuril Huda, petani Jagung asal Lamongan, Jawa Timur, bantuan alsintan
yang ia dapat satu tahun lalu sangat terasa manfaatnya.
Ia mengaku memanfaatkan alat mesin pertanian berpengaruh pada peningkatan jumlah produksi hingga dua kali lipat.
"Misalnya, bantuan mesin pengolahan rotary dryer sebagai alat pengering ketika jagung keadaan basah. Buat kami itu sangat membantu sekali," jelas Nuril.
Selain rotary, para petani yang sebagian besar bermukim di
Desa Bulungrengseih, Kecamatan Laren ini juga merasa terbantu dengan
mesin traktor yang bisa mengolah tanah lebih cepat. Kondisi ini
memudahkan petani untuk bercocok tanam, sekaligus memanen hasil.
"Kalau
alsintan terus terang tidak ada masalah. Buat kami (para petani),
bantuan tersebut sangat bermanfaat karena mampu berproduksi lebih cepat.
Tentu semua bantuan ini harus kita apresiasi," tuturnya.
Meski
demikian, Nuril menyimpan harapan lainnya, yaitu pemerintah
mempertimbangkan untuk memberikan bantuan bibit dan benih unggul.
Pertama, pemerintah diminta turun langsung menanggulangi hama tikus yang
bisa menyebabkan menyusutnya produksi.
"Kedua, kami berharap
pemerintah memberi bantuan benih unggul seperti sumo, ISI 18, ISI 2 dan
produk nasional termasuk SA, Sampurna dan Bima. Sebab, benih yang ada
saat ini kurang maksimal," kata Nuril.
No comments:
Post a Comment