PBN BERITA HARI INI - BERITA TERBARU & TERKINI

Berita Politik, Ekonomi, Hukum, Kriminal, Olahraga, Sepak Bola, Teknologi, Otomotif, Artis di Indonesia dan Dunia.

LightBlog

21 July 2018

Bersedia Damai, Ini Syarat Keluarga Hanum dengan Sekolahnya



Mojokerto - Polisi turun tangan mengusut kasus kelalaian yang mengakibatkan lumpuhnya Mas Hanum Dwi Aprilia (16), siswi kelas XI SMAN 1 Gondang, Mojokerto. Hal itu membuat pihak sekolah kebakaran jenggot. Mereka berupaya menempuh jalur damai.

Upaya damai ini salah satunya ditempuh SMAN 1 Gondang dengan menggelar mediasi di Polres Mojokerto. Mereka dipertemukan dengan perwakilan Pondok Pesantren (PP) Al Ghoits tempat Hanum nyantri, serta ayah Hanum Sugiono (53).

Perwakilan PP Al Ghoits Khoirul Wafa mengatakan, pertemuan ini menelurkan kesepakatan lisan yang akan mengarah ke perdamaian antara keluarga korban dengan SMAN 1 Gondang. Perjanjian damai secara tertulis akan dibuat dalam waktu dekat.

"Hasil mediasi ini akan dibuat kesepakatan, sekolah mau bertanggung jawab menanggung biaya pengobatan Hanum sampai sembuh, termasuk biaya kontrol dan sedikit beasiswa," kata pria yang akrab disapa Gus Irul ini saat dihubungi detikcom, Sabtu (21/7/2018).

Selain biaya pengobatan, lanjut Gus Irul, keluarga korban juga meminta SMAN 1 Gondang menjamin kenyamanan Hanum jika kembali ke sekolah. Pihaknya tak ingin pelajar asal Desa Bareng Krajan, Krian, Sidoarjo itu di-bully maupun dikucilkan oleh teman-temannya.

"Dalam acara perjanjian damai itu, para senior Hanum akan juga didatangkan untuk meminta maaf," ungkapnya.

Jika kedua tuntutan itu dipenuhi, kata Gus Irul, pihak keluarga tak akan menuntut kasus kelalaian SMAN 1 Gondang ke jalur hukum. Pasalnya, diduga akibat kelalaian sekolah, korban mendapat hukuman 90 kali squat jump yang berakhir kelumpuhan.

"Kalau nanti kesepakatan itu dipenuhi, kalau tidak kami tuntut," tegasnya.

Sementara ayah Hanum, Sugiono merasa ketakutan selama mengawal kasus putrinya. Suami Supriatin (46) yang berprofesi sebagai kuli bangunan ini enggan berkomentar banyak ke wartawan.

"Sepakat berdamai membuat pernyataan hitam di atas putih. Sudah itu saja, jangan diperpanjang," cetus bapak dua anak ini.

Hanum lumpuh setelah dihukum 90 kali squat jump oleh teman-teman dan para seniornya siswa kelas XII. Hukuman itu akibat korban terlambat datang di acara latihan promosi ektra kurikuler (Ekskul) Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) ke siswa baru di SMAN 1 Gondang pada Jumat (13/7) pagi. Promosi Ekskul itu akan digelar selama masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).

Ironisnya, pihak sekolah berdalih tak mengetahui kegiatan tersebut. Baik Pembina UKKI, Wakasek Kesiswaan maupun Kepala SMAN 1 Gondang dinilai lalai karena tak mengawasi kegiatan anak didiknya di sekolah.

Pada Rabu (18/7), Hanum mengalami kelumpuhan. Kedua kakinya tak bisa digerakkan. Korban tak bisa duduk. Untuk tidur miring saja harus dibantu. Pelajar berhijab ini mengeluh sakit di bagian punggung dan kaki.

No comments:

Post a Comment